Penting gak sih “Follower” di Twitter?

Terakhir saya ngetwitt terbilang agak lama, ya kurang lebih dua mingguan. Sebagai pecandu dunia socmed nampaknya saya menjadi tidak populer akhir-akhir ini karena jarang ngetwitt atau bikin #kultwit (red:kuliah twitter) seperti jaman mahasiswa dulu. Entah karena males, atau karena load pekerjaan yang bisa dijadikan kambing hitam. Hehehe. Ah, alasan saja! nah sejak malas ngetwitt atau bikin #kultwit follower saya jadi stagnan dan hanya dari circle yang … Continue reading Penting gak sih “Follower” di Twitter?

Membangun Gerakan Digital

TAKUTNYA CHINA

Betapa takutnya pemerintah China perihal demontrasi besar-besaran oleh darah muda Hongkong yang dipimpin oleh anak 17 tahun, Joshuo Wong. Joshuo Wong adalah mimpi buruk bagi pemerintah Cina, bahkan media pemerintah menyebutnya ekstrimis dan badut. Scholarism adalah organisasi bentukan Joshuo Wong yang menentang sistem pendidikan nasional di HongKong yang waktu itu berhasil menggalang 120 ribu massa dengan aksi mogok makan dan demonstrasi. Gelombang demonstrasi pada 2012 pun berujung pada pembatalan kurikulum oleh pemerintah Hong Kong. Tahun ini revolusi berlanjut, adapun yang menjadi dasar aksi mahasiswa kali ini adalah hak politik rakyat Hong Kong untuk memilih pemimpinnya seperti yang pernah Cina janjikan. Saat Hong Kong dikembalikan ke Cina pada 1997, Cina berjanji memberi Hong Kong otonomi luas dan hak memilih.

Generasi Wong yang menggerakan revolusi adalah para pemuda Hong Kong yang menikmati akses terhadap teknologi dan saluran informasi via internet. Termasuk jadi diri Hong Konger yang menerap nilai global dan hasrat merasakan demokrasi liberal gaya barat. Wong dan teman sesama aktivis disana menjadi bulan-bulanan aparat setempat dengan penggeledahan kamar asramanya, termasuk komputer dan telepon genggamnya.  China meradang dengan menutup akses media sosial termasuk Instagram  sebagai media jejeaing sharing. The Strait Times melaporkan, media sosial berbagi foto itu diblokir setelah foto dan gambar polisi Hong Kong yang sedang menembakkan gas air mata ke arah demonstran muncul bebas di internet. Pemblokiran juga diterima oleh Weibo sebagai situs media sosial di China.

Continue reading “Membangun Gerakan Digital”

Netizen Bertumbuh Mutu Pelayanan Kesehatan Terpengaruh

Image

(Dimuat di Web Indonesian Healthcare Quality Network

Sebagai stakeholder dalam kajian mutu, konsumen menjadi kekuatan yang tidak akan pernah boleh dilupakan oleh provider layanan kesehatan. Sebagai bagian dari konsumen, maka Netizen memegang peranan yang sama dengan konsumen konvensional.

Apa itu Netizen?

Masih ingat betul saat mengamati pergeseran segmentasi pasar yang disampaikan oleh Hermawan Kartajaya yang merubah segmentasi konvensional yang membagi segmentasi pasar ke dalam 3 tiga (tiga) segmen yaitu Senior, Men and Citizen  yang kemudian dewasa ini diperbaharui menjadi Youth, Woman and Netizen.

Kata Netizen Pertama kali dibuat oleh Michael Hauben. Pada tahun 1992 ia menciptakan istilah Netizen untuk menggambarkan pengguna internet (user) yang memiliki rasa tanggung jawab sebagai warga  internet. Atau Netizen merupakan istilah yang dibentuk dari kata Net (internet) dan Citizen (warga). Jika di satukan, artinya kurang lebih “warga internet” atau “penduduk dunia internet”. Sederhananya, Netizen adalah pengguna internet yang berpartisipasi aktif (berkomunikasi, mengeluarkan pendapat, berkolaborasi) dalam media internet.

Siapakah Netizen itu?

Netizen adalah semua orang yang mengakses dan menggunakan internet. Semua orang yang menggunakan Internet bisa di sebut Netizen mulai yang hanya menggunakan Mobile Internet, komputer rumah yang terkoneksi internet, mahasiswa yang berlama-lama di kampus hanya karena Facebook-an, ibu-ibu yang bersosialisasi di twitter atau aktivis yang konsen dengan blogging. Ketika sedang offline, Netizen tidak berbeda dengan citizen (warga) lainnya. Mungkin ada beberapa perilaku unik yang membedakan seorang netizen dengan citizen seperti kebutuhan aktualisasi diri yang tinggi terhadap pengoptimalan mobile technology dan mungkin bersifat addict.

Mengapa Netizen dapat dikatakan Penting dalam Mutu Pelayanan Kesehatan ?

Netizen menjadi sangat valuable dan berpengaruh karena mereka sangat aktif menyuarakan pendapatnya lewat Sosial Media (internet). Netizen menyuarakan hal-hal yang sejalan dengan nilai yang dianutnya. Netizen tidak dibayar atau dikomando, melainkan berpartisipasi aktif dengan suka cita. Netizen dengan senang hati akan mengulas apapun yang menjadi perhatian personalnya.

Pengaruh Netizen di Indonesia di ranah global adalah topik-topik lokal yang menembus trending topic. Masih juga ingat kasus mengenai sengketa antara Rumah Sakit Omni dengan Prita yang membawa kasus ini pada tataran hukum.

Di twitter, kebanyakan dari para influncer yang memiliki follower yang banyak mereka sangat mampu membuat suatu topik menjadi trending topic di twitter. Begitu juga blogger, seorang blogger yang blognya dibaca oleh 5000 orang setiap harinya memiliki ‘channel’ untuk mempengaruhi 5000 pembaca tersebut. Sebagian  pembaca yang terinspirasi dan akan dapat mendiskusikan tulisan yang diterbitkan di blog tersebut di channel social media yang lain atau bahkan merekomendasikan tulisan tersebut kepada ‘follower’ yang mengikutinya melalui twitter atau blog sang pembaca.Begitu hebatnya sosial media saat ini sehingga mampu membuat opini public dan secara masif mampu mempengaruhi policy maker.

Continue reading “Netizen Bertumbuh Mutu Pelayanan Kesehatan Terpengaruh”

Social Media Sebagai Sebuah Ruang Riset

Menurut salah satu riset yang menggunakan media jejaring sosial (Facebook) yang berjudul Analisis Potensi Penyebaran Informasi Kesehatan Melalui Jejaring Sosial (Studi Kasus Pada Forum Jejaring Peduli AIDS), maka didapat suatu hasil analisis sebagai berikut yang dapat dibaca dari hasil abstraknya: Diprediksikan pada tahun 2015 terjadi peningkatan dari 924 000 kasus ke kasus dengan prevalensi 0,49%, dan meningkat tajam menjadi 2.117.000 kasus pada tahun 2025 dengan … Continue reading Social Media Sebagai Sebuah Ruang Riset