Penanganan Kesalahan dan Pelanggaran Etika dalam Publikasi Ilmiah: Apa yang Seharusnya Dilakukan Oleh Editor Jurnal Ilmiah?

Nawala #IDRW 29072024
Edisi: 016290724

Kemarin ramai (lagi) isu tentang artikel yang terbit di jurnal ilmiah yang diperbincangkan warganet di X (Twitter) di akun @sociotalker https://x.com/sociotalker/status/1817609533398921623?s=46

Gambar. Tangkapan Layar dari akun X @Sociotalker

Lalu menyangkut hal ini apa yang seharusnya dapat dilakukan oleh pengelola jurnal ilmiah? karena ini menyangkut reputasi pengelolaan dan editorial jurnal. Jadi begini,

Kesalahan yang jujur (diakui sebagai sebuah proses transparansi) dalam penelitian adalah bagian dari sains dan publikasi, namun yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kesalahan ini dapat dikoreksi dan tidak akan terulang dalam penerbitan ilmiah, juga menjadi koreksi di masa depan ketika terdeteksi. Maka mekanisme selanjutnya adalah upaya korektif.

Koreksi diperlukan untuk kesalahan faktual dan seharusnya tidak dianggap sebagai pelanggaran etika jika dilakukan secara tidak sengaja.

Namun, kesalahan yang lebih signifikan yang memengaruhi hasil dan kesimpulan penelitian mungkin memerlukan retraksi.

Retraksi dengan publikasi ulang dapat dipertimbangkan jika kesalahan yang tidak disengaja ditemukan, seperti salah klasifikasi atau kesalahan perhitungan, dan artikel yang diperbaiki dapat melewati proses review (peer-review) ulang.

Koreksi dalam publikasi ilmiah dapat dibagi menjadi beberapa kategori, berdasarkan tingkat kesalahan dan dampaknya terhadap kesimpulan penelitian:

1.⁠ ⁠Koreksi Minor: Kesalahan kecil, seperti kesalahan ketik atau referensi yang tidak tepat, biasanya tidak mempengaruhi kesimpulan penelitian. Koreksi ini dapat ditangani melalui pemberitahuan koreksi singkat di jurnal (erratum).

2.⁠ ⁠Koreksi Mayor: Kesalahan yang lebih besar, seperti penggunaan data yang salah atau interpretasi yang keliru, dapat mempengaruhi hasil penelitian. Koreksi mayor memerlukan pembaruan yang lebih rinci, termasuk penyediaan versi artikel yang direvisi (version control).

3.⁠ ⁠Retraksi/Penarikan: Dalam kasus kesalahan signifikan yang mengubah arah atau signifikansi hasil penelitian, retraksi diperlukan. Ini melibatkan penarikan artikel dari publikasi, disertai dengan penjelasan lengkap tentang alasan retraksi (retraction). Proses retraksi ini tidak boleh melakukan take-down artikel yang sudah terbit dan penerbit memastikan artikel ini tidak dapat lagi dikutip/sitasi oleh peneliti seterusnya.

4.⁠ ⁠Retraksi/Penarikan dengan Publikasi Ulang: Jika kesalahan yang ditemukan dapat diperbaiki dan artikel yang diperbaiki tersebut dapat diterima setelah tinjauan ulang, maka retraksi dengan publikasi ulang dapat dilakukan. Ini memungkinkan untuk memperbaiki catatan ilmiah dengan versi yang lebih akurat dari penelitian.

Jurnal ilmiah harus mempublikasikan pemberitahuan koreksi sesegera mungkin dengan rincian perubahan dari publikasi asli. Versi artikel yang baru harus diarsipkan, dan semua versi sebelumnya harus tetap dapat diakses, baik langsung atau berdasarkan permintaan. Pengarsipan ini penting untuk menjaga integritas catatan ilmiah dan memastikan transparansi dalam proses koreksi.

Pelanggaran etika yang lebih serius, seperti fabrikasi data, pemalsuan data, atau plagiarisme, memerlukan tindakan lebih tegas, seperti retraksi. Dalam kasus di mana dugaan pelanggaran etika muncul, editor jurnal harus mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh komite etika publikasi, seperti COPE (Committe on Publication Ethics). Editor dapat menerbitkan pernyataan kekhawatiran jika hasil investigasi tidak jelas, atau jika terbukti ada pelanggaran, artikel tersebut harus ditarik kembali.

Retraksi dan pernyataan kekhawatiran harus jelas dan terhubung dengan artikel asli secara online, serta ditandai dengan jelas di semua formatnya. Ini penting untuk menjaga transparansi dan kejelasan bagi pembaca. Retraksi harus menjelaskan alasan penarikan dan menyertakan referensi lengkap ke artikel yang ditarik. Artikel yang telah ditarik harus tetap tersedia di domain publik dan ditandai dengan jelas sebagai ditarik untuk mencegah penyalahgunaan informasi tersebut.

Nah, langkah-langkah ini penting untuk menjaga integritas ilmiah dan mencegah penyebaran informasi yang menyesatkan. Integritas dalam publikasi ilmiah adalah fondasi kepercayaan dalam komunitas penelitian dan masyarakat luas.

Sumber:
1.⁠ ⁠ICMJE https://www.icmje.org/recommendations/browse/publishing-and-editorial-issues/corrections-and-version-control.html
2.⁠ ⁠COPE https://publicationethics.org/guidance/Flowcharts?t=retraction&sort=score

Admin,

IDRW

Channel WhatsApp NAWALA IDRW disini https://whatsapp.com/channel/0029VadEp34G8l5NHN1YiQ1w/148

Leave a Comment Here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.