Praktik ‘paper mill’ dan Komersialisasi dari Keculasan Ilmiah”

Abstrak
Paper mill adalah entitas nirlaba yang menjual artikel dan kepengarangan (co-authorship). Pengetahuan mengenai Paper mill masih terfragmentasi, dan sesi ini akan membahas apa yang kita ketahui mengenai Paper mill dari sudut pandang asal usulnya, jumlah artikel yang mereka produksi, pola-pola yang mereka lakukan, dan kesenjangan dalam pemahaman kita. Presentasi ini juga menganalisis tantangan dalam mengidentifikasi Paper mill, karena bergantung pada analisis manual terhadap pola-pola yang bermasalah atau “tanda bahaya”. Namun, kemajuan terbaru dalam scientometrics forensik, serta analisis kemiripan teks, linguistik, dan statistik, menawarkan peluang baru untuk mendeteksi artikel yang bermasalah. Selain itu, presentasi ini juga akan membahas kondisi terkini dan tantangan koreksi literatur sehubungan dengan ancaman yang ditimbulkan oleh paper mill.

Anna Abalkina adalah seorang peneliti di Freie Universität Berlin, Jerman. Ia menerima gelar Ph.D. dari Universitas Perugia (Italia) dengan latar belakang ekonomi internasional. Ia kemudian mengalihkan fokus penelitiannya pada korupsi di pendidikan tinggi, pelanggaran akademik, plagiarisme, Paper mill, serta jurnal predator dan jurnal yang dibajak.

Penelitiannya tidak hanya melibatkan pendeteksian dan analisis pelanggaran ilmiah, tetapi juga menjelaskan biaya dan konsekuensinya. Sejak 2013, Anna Abalkina telah aktif sebagai ahli untuk Dissernet, sebuah inisiatif akar rumput yang bertujuan untuk mendeteksi plagiarisme dalam tesis doktoral dan makalah ilmiah dalam bahasa Rusia. Sejak 2021, ia telah berhasil mendeteksi dan menyelidiki beberapa Paper mill, mengidentifikasi lebih dari 1000 makalah dengan potensi penipuan kepenulisan dan / atau pelanggaran tinjauan sejawat. Pada tahun 2022, Anna Abalkina bekerja sama dengan Retraction Watch menciptakan “The Retraction Watch Hijacked Journal Checker,” daftar jurnal yang dibajak yang diperbarui secara berkala.



Kemarin (18/06) Anna Abalkina memaparkan diskusi “Challenges of paper mills and the commercialization of scientific misconduct” di sesi Offenes Forschungsseminar XVII, Deutsches Zentrum für Hochschul-und Wissenschaftforschung (DZHW). Diskusi ini membahas berbagai tantangan, pemahaman, dan pertanyaan terkait dengan paper mill.

Paper mills yang menjadi fokus pembahasan merupakan ‘entitas bisnis’ yang menjual artikel ilmiah namun menerapkan praktik tidak jujur. Mereka terlibat dalam penipuan kepenulisan dan mencemari literatur ilmiah. Ada kesenjangan dalam pemahaman terkait alasan di balik pembelian kertas dari pabrik kertas, yang berkolaborasi internasional dan memiliki model bisnis yang menjamin publikasi makalah.

Beberapa paper mill bahkan memiliki anak perusahaan di luar negeri dan beroperasi seperti perusahaan multinasional. Kasus artikel palsu (fake article) yang ditarik kembali (retraction) telah meningkat sejak tahun 2007. Mereka menawarkan layanan publikasi makalah dan indeksasi dalam database bibliografi (biasanya Scopus) secara online, serta slot kepenulisan makalah secara daring.

Model bisnis paper mill bervariasi, termasuk menjual artikel ilmiah, slot kepengarangan, dan menulis makalah oleh penulis hantu (ghost writer). Namun, beberapa paper mill terlibat dalam penipuan kepengarangan dan melanggar proses peer review. Kolaborasi internasional antara paper mill dari berbagai negara, seperti Iran, Rusia, dan China, juga menjadi sorotan.

Pada tahun 2022, sekitar 1,7% dari semua makalah yang diterbitkan memiliki kesamaan dengan paper mill, dan sekitar 52% makalah mungkin berasal dari paper mill. Ada kekurangan informasi tentang paper mill kecil atau di negara tertentu, namun terdapat indikasi bahwa mereka cenderung melanggar proses peer review. Proyek komersial menggunakan alat pembelajaran mesin (AI) untuk menganalisis kesamaan antara makalah, dengan penawaran slot CIP dari pabrik kertas yang berbasis di Rusia.

Ada sekitar 400.000 makalah dari paper mill yang telah terdeteksi, dengan sebagian besar pencabutan (retraction) terjadi dalam bidang biologi dan mikrobiologi. Meskipun terdapat upaya untuk mendeteksi makalah palsu atau terkait dengan paper mill melalui analisis jaringan forensik, masih terdapat tantangan dalam identifikasi dan pencabutan makalah tersebut. Tantangan terbesar adalah adanya “kolaborasi” internasional yang terjadi meskipun tidak secara organik, dengan pola “kolaborasi” yang berbeda antara paper mill.

Mereka cenderung memproduksi kertas secara besar-besaran dengan struktur dan templat yang sama, seringkali dengan indikasi plagiarisme, terutama dalam terjemahan. Ada upaya untuk mendeteksi dan mencegah penipuan dari pabrik kertas dalam publikasi makalah, dengan peningkatan signifikan dalam persentase makalah yang memiliki kesamaan dengan kertas pabrik sejak tahun 2000.

One thought on “Praktik ‘paper mill’ dan Komersialisasi dari Keculasan Ilmiah”

Leave a Comment Here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.