Saat Kampus Menjadi Medan Kuasa: Siapa Menang, Siapa Tersingkir?

Perguruan tinggi kerap diasosiasikan dengan integritas, rasionalitas, dan keutamaan moral. Dalam ruang-ruang kuliah, seminar, dan laboratorium, nilai-nilai akademik diajarkan sebagai landasan berpikir dan bertindak. Namun, ketika musim pemilihan pimpinan kampus tiba, nilai-nilai tersebut sering diuji—dan tak jarang tergeser oleh dinamika sosial yang lebih pragmatis. Proses demokratisasi internal yang seharusnya menjadi ajang adu visi dan gagasan, kerap berubah menjadi arena pertarungan kekuasaan yang membelah komunitas akademik … Continue reading Saat Kampus Menjadi Medan Kuasa: Siapa Menang, Siapa Tersingkir?

Cinta: Antara Logika atau Hasrat Semata?

Dalam kebudayaan populer, cinta sering dilukiskan sebagai sesuatu yang melampaui nalar, ia digambarkan misterius, impulsif, dan tak terduga. Frasa seperti “cinta itu buta” atau “tidak bisa memilih kepada siapa kita jatuh cinta” mencerminkan pandangan umum seolah cinta menolak sebuah rasionalitas. Namun, ketika cinta ditempatkan dalam kerangka saintifik dan epistemologis, muncul pertanyaan yang lebih kompleks, bisakah cinta dijelaskan secara ilmiah, dan apakah ia layak dinilai sebagai … Continue reading Cinta: Antara Logika atau Hasrat Semata?

“Jumbo” dan Folklor sebagai Wahana Hibriditas Tradisi dan Modernitas 

“Jumbo” (2025)  bukan sekadar film animasi anak yang menghibur, tetapi membangun narasi budaya yang kompleks, mengajak penonton untuk memikirkan ulang konsep kemajuan, tradisi, dan identitas budaya. Film ini menunjukkan bahwa folklor dapat tetap relevan jika diartikulasikan ulang dalam bentuk yang mampu mengakomodasi perubahan zaman. Melalui pendekatan hibriditas budaya, film ini menentang dikotomi tradisi-modernitas dan spiritualitas-teknologi, menawarkan model alternatif bagi pembentukan cara pandang baru dalam masyarakat … Continue reading “Jumbo” dan Folklor sebagai Wahana Hibriditas Tradisi dan Modernitas 

Etika dan Kekuasaan

Sepanjang proses tahapan Pemilu 2024, telah terjadi sejumlah pelanggaran etika. Namun, dua diantaranya dapat dikatakan paling ganjil dan besar dampaknya, yaitu pelanggaran etika yang melibatkan hakim-hakim di Mahkamah Konstitusi (MK) dan para komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kesamaannya, kedua kasus ini berkaitan dengan proses penetapan calon wakil presiden, Gibran Rakabuming Raka. Pelanggaran etika di MK berdampak pada dipecatnya Anwar Usman dari posisi ketua MK, sedangkan … Continue reading Etika dan Kekuasaan