Sains Tidak Harus Memilih Antara Ketelitian dan Keragaman

Minggu kemarin, saya menyimak lagi perbincangan panas di X (sebelumnya Twitter) sekitar tahun lalu, di mana warganet memperdebatkan kontribusi nyata dari ilmu-ilmu sosial. Dalam banyak utas tersebut, pembela ilmu sosial direndahkan karena dianggap mengandalkan pengetahuan yang ‘subjektif’ atau ‘tidak bisa dibuktikan’, sementara ilmu-ilmu STEM dipuji sebagai objektif, bermanfaat, dan “produktif” secara ekonomi. Argumen ini berkembang dengan cepat namun berakhir dengan nada diskusi sarkastik, merendahkan, dan … Continue reading Sains Tidak Harus Memilih Antara Ketelitian dan Keragaman

Unpacking Indonesia-China Science Diplomacy

Science plays an important, yet often invisible, role in diplomacy. And while funding scientific research isn’t the most significant factor in determining a country’s global prowess, China’s recent science agreements with the low and middle-income countries in the Global South are a game-changer. As Beijing couples scientific collaboration with its business interests and the societal problems in the developing world, it is evident that China … Continue reading Unpacking Indonesia-China Science Diplomacy

Universitas, Kuasa, dan Buruh Akademik: Menentang Ketimpangan dalam Kapitalisme Kampus

Setiap awal tahun ajaran, kampus-kampus di Indonesia ramai mempublikasikan capaian akademik, peringkat internasional, serta kerja sama global yang prestisius. Namun, di balik narasi kemajuan tersebut, tersembunyi realitas tenaga kerja yang rentan persoalan pengupahan layak dosen, status dosen tidak tetap, staf kontrak, dan tenaga teknis yang menopang infrastruktur intelektual universitas. Keberadaan mereka tidak sekadar menjadi konsekuensi kebijakan internal kampus, tetapi juga hasil dari struktur kebijakan dan … Continue reading Universitas, Kuasa, dan Buruh Akademik: Menentang Ketimpangan dalam Kapitalisme Kampus

Dominasi Sitasi Metodologis: Apakah Pengetahuan Kian Prosedural Bukan Dialektis?

Pada abad ke-21, ketika publik awam menyaksikan lompatan sains dalam bentuk vaksin mRNA, teleskop James Webb, dan kecerdasan buatan generatif, dunia akademik mencatat “pemenang” yang lain. Sebuah analisis oleh jurnal Nature (April 2025) menunjukkan bahwa artikel-artikel ilmiah yang paling banyak disitasi sejak tahun 2000 bukanlah laporan penemuan revolusioner, melainkan tulisan-tulisan metodologis tentang perangkat lunak, algoritma statistik, atau protokol eksperimen. Fenomena ini menyoroti sebuah ironi yang … Continue reading Dominasi Sitasi Metodologis: Apakah Pengetahuan Kian Prosedural Bukan Dialektis?