Krisis Data Ilmiah: Pemangkasan NIH dan Akses Pengetahuan Global

Pada awal 2025, komunitas ilmiah internasional terkejut. Proposal pemerintahan Donald Trump mengusulkan pemangkasan hampir 40 persen anggaran National Institutes of Health (NIH). Lembaga ini selama lebih dari setengah abad telah menjadi pusat penelitian biomedis dunia. Ia juga berperan sebagai pengelola berbagai basis data publik yang menopang sistem pengetahuan global. Di atas kertas, pemotongan tersebut tampak seperti langkah efisiensi fiskal. Namun di balik angka anggaran itu … Continue reading Krisis Data Ilmiah: Pemangkasan NIH dan Akses Pengetahuan Global

Kepercayaan pada Sains Bukan Sebatas Ajakan Moral

Selama pandemi COVID-19, hampir semua kampanye kesehatan masyarakat di dunia mengulang pesan yang sama dengan memasang tagar “Percayalah pada sains” #trustinscience. Tagar itu menghiasi unggahan media sosial, yang disampaikan dengan keyakinan bahwa masyarakat yang percaya pada ilmuwan akan lebih patuh pada anjuran kesehatan, mulai dari memakai masker hingga menerima vaksin. Pemerintah di berbagai negara, termasuk Indonesia, menganggap peningkatan kepercayaan terhadap sains sebagai kunci keberhasilan komunikasi … Continue reading Kepercayaan pada Sains Bukan Sebatas Ajakan Moral

Science’s Unequal Ledger: Gender, Language, and the Hidden Costs of Productivity

A global survey of 908 environmental scientists across eight countries reveals that scientific productivity is influenced more by identity than by merit. Women publish up to 45% fewer English-language papers than men, a gap that persists across career stages. For female non-native English speakers from lower-income nations, productivity falls by as much as 70% compared with male Anglophone peers from wealthy countries. These disparities raise … Continue reading Science’s Unequal Ledger: Gender, Language, and the Hidden Costs of Productivity

Meninjau Ulang Jejak Awal Manusia di Sulawesi: Apa Maknanya bagi Arkeologi dan Narasi Prasejarah Asia Tenggara?

Penemuan arkeologi terbaru di situs Calio di Sulawesi Selatan, sebagaimana dilaporkan oleh tim lapangan yang dipimpin oleh arkeolog senior Budianto Hakim dari Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia (BRIN), menunjukkan bahwa hominin mungkin telah hadir di pulau Sulawesi sejak 1,04 juta tahun yang lalu, dan mungkin bahkan sejak 1,48 juta tahun yang lalu. Penemuan ini merupakan temuan ilmiah dan konseptual yang signifikan, tidak hanya karena menempatkan Sulawesi … Continue reading Meninjau Ulang Jejak Awal Manusia di Sulawesi: Apa Maknanya bagi Arkeologi dan Narasi Prasejarah Asia Tenggara?